-->

Gelar Juara Persipura adalah Kerja Keras dan Disiplin, Bukan Hadiah dari PSSI

KOTA JAYAPURA - Sejak kompetisi Indonesia Super League (ISL) digelar pada musim 2008, klub yang berhasil juara paruh musim biasanya selalu keluar sebagai juara di akhir kompetisi.

Persipura pernah melakukannya pada musim 2008-2009 dan 2010-2011, Arema Indonesia pada musim 2009-2010, dan Sriwijaya FC pada musim 2011-2012.

Kini Persipura kembali menjadi juara paruh musim kompetisi ISL 2012-2013. Tim Mutiara Hitam berada di peringkat pertama mengumpulkan poin 41. Namun pelatih Persipura, Jacksen F. Thiago, mengatakan bahwa untuk meraih gelar juara diperlukan kerja keras dan disiplin.

“Gelar juara baru bisa dipastikan setelah 34 pertandingan. Kami tinggal melanjutkan perjuangan di putaran kedua. Statistik tidak akan membuat PSSI menyerahkan gelar juara ISL pada Persipura,” ujarnya saat dihubungi, Jumat (03/05/2013).

Klub berjuluk Mutiara Hitam saat ini unggul 6 poin atas peringkat kedua, Arema Indonesia. Sementara di peringkat ketiga ditempati oleh klub Sriwijaya FC. Arema Indonesia dan Sriwijaya FC memiliki poin yang sama.

Melihat peta persaingan di kompetisi ISL musim ini, mantan pemain Persebaya Surabaya itu mengatakan, persaingan lebih sengit. Di putaran kedua nanti, setiap klub pastinya akan mengeluarkan kemampuan terbaik meraih hasil maksimal.

Dia tidak bisa menjamin, Persipura akan mengulang sukses meraih gelar juara seperti pada musim 2008-2009 dan 2010-2011. “Setiap musim berbeda. Pada musim ini persaingan akan lebih berat. Konsentrasi menjadi kunci utama, selain itu kami juga harus menjaga kekompakan tim. Di samping berdoa, supaya tuhan membuka jalan supaya kami meraih gelar juara,” tuturnya. [PapuaPos| Publikanews]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah