-->

Kabupaten Fakfak, Nabire, Jayapura dan Kota Jayapura Bertarung di Final Bola Voli Piala Kapolda

KOTA JAYAPURA - Tim voly putra Kabupaten Fakfak akirnya lolos ke final Piala Kapolda Papua tahun 2013, setelah di babak semifinal mengalahkan rival terberatnya, Kabupaten Asmat dengan skor 3-0 (25:15, 25:9,25:19).

Kabupaten Fak-fak akan bertemu dengan Kabupaten Nabire yang akan bertarung di partai final, Sabtu, (15/06/2013) di GOR Cenderawasih APO Jayapura.

Sementara Kabupaten Asmat di akan mencari juara ketiga dan keempat melawan Kabupaten Sorong Selatan. Untuk tim putri, Kota Jayapura lolos ke final setelah mengalahkan Kabupaten Paniai dengan skor 3-0. Putri Kota Jayapura akan beradu kekuatannya di partai final melawan kabupaten Jayapura yang pada pertandingan, Jumat, (14/06/2013) siang. Alhasil,  menang mudah atas Kabupaten Deiyai dengan skor 3-0.

Jalannya pertandingan voly putra antara Kabupaten Asmat dan Fakfak, sempat diwarnai dengan aksi protes lewat kertas manila yang bertuliskan, “Asmat bukan lawan Fakfak, tapi Asmat lawan Maluku.” Tulisan tersebut sebenarnya sebagai bentuk protes dan kritikan karena disinyalir seluruh pemain Fakfak adalah pemain pinjaman dari Maluku.

Buntutnya hingga berakirnya pertandingan, kemarahan dan kekewaan dan aksi lempar botol air mineral menjadi pemandangan kurang sedap di arena pertandingan. Hubertus Yokou bagian perlengkapan tim voly putra Asmat pun mencak-mencak panitia yang tidak selektif dalam memainkan atlit di kejuaraan voly tersebut.


Pertandingan yang dipimpin oleh wasit George M dan Alenci Sibi pun selalu dinilai merugikan tim Asmat. Bahkan di set kedua, penonton atau supporter Asmat harus melempar kedua pengadil itu. Pertandingan pun sempat dihentikan untuk mengklarifikasi keputusan kedua wasit tersebut. Bahkan pemain Asmat pun menuding Fakfak menggunakan pemain “haram” dari Maluku. Mengomentari pemain pinjaman dari Ambon, pelatih kepala voly putra Fakfak, Nurdin menampik tudingan itu.

“Sebenarnya tidak, karena mereka ada kuliah di Ambon, tapi berdomisili di Fakfak. Dia orang tuanya di Fakfak, tapi sementara dia ada kuliah di Ambon. Ada dua orang. Mereka adalah Aser R dan Oky,”ungkap Nurdin sembari menegaskan kedua pemain tersebut selalu berpartisipasi di kejuaraan voly Kapolres Cup di Fakfak.

Di tempat terpisah pelatih voly putra Kabupaten Asmat, Yulius Opocan mengatakan aksi protes supporter dan pemain Asmat usai pertandingan karena mereka menilai wasit yang pimpin pertandingan itu tidak fair.

“Karena menurut pemain mereka tidak setuju dengan wasit yang memimpin pertandingan itu. Jadi sebenarnya mereka sudah kecewa,”ungkapnya. Dia juga menuding kalau pemain Fakfak menggunakan pemain ‘haram’.

“Bukan pemain yang dibatasi umur, tapi sudah pemain tua. Dari angkatan saya mereka sudah bermain,”ujar Yulius Opocan. [TabloidJubi]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah