-->

Ditelantarkan Sejak 2009, DPRD Prihatin Keberadaan Patung-Patung Yesus di Pulau Nauw

WAREN (WAROPEN) - Keberadaan Patung- patung Yesus yang dibangun di pulau Nauw distrik Waropen bawah terkesan dibiarkan, alias pembangunannya tidak dilanjutkan sejak tahun 2009 silam, sehingga menimbulkan rasa keprihatinan yang mendalam dari kalangan DPRD Kabupaten Waropen. Apalagi dengan rencana kelanjutan pembangunannya yang tersisa 30 % akan diambil alih oleh Sinode GKI di tanah Papua, membuat pihak dewan sedikit naik pitam, dan mendesak Pemerintah Daerah untuk menaruh perhatian yang serius atas hal ini.

"Ya, kami minta Pemda melalui dinas terkait dapat melanjutkan pembangunan patung Yesus di pulau nauw,  kenapa sampai pembangunannya dihentikan dan tidak dilanjutkan lagi sejak lama, ini ada apa,?’’ tanya Ketua DPRD Waropen Penehas Hugo Tebay, S.Th., kepada Bintang Papua Jumat (02/08/2013).

Menurut Hugo bahwa keberadaan patung-patung Yesus yang berada di pulau Nauw tersebut memiliki nilai keimanan atas kasih Yesus kepada umat Kristen diseluruh dunia, di mana sejak 2000-an tahun yang lalu Allah telah mengutus anaknya yang tunggal kedunia untuk rela menderita dan mati dikayu salib akibat dosa-dosa manusia, sehingga amat berdosa dan tidak beriman jika patung-patung Yesus tersebut tidak diperhatikan kelanjutan pembangunannya sebagai umat yang percaya.

"Hanya di pulau Nauw yang dibangun patung Yesus yang menceritakan perjalanan hidup-Nya sejak lahir sampai terangkat ke Sorga, sehingga kita  mendesak harus diperhatikan pembangunannya dengan baik, alasan apa sehingga pembangunanya dihentikan," tanya Hugo  .

Dirinya menyarankan, hendaknya Pemerintah Daerah melalui Dinas terkait, yakni Dinas Pariwisata dapat mengalihkan tanggung jawab kepada jemaat GKI Silo Pulau Nauw untuk sementara merawat dan memelihara patung-patung Yesus tersebut sambil menunggu kelanjutan pembangunanya, karena selama ini cukup banyak duta-duta Kristen dari berbagai daerah yang sering datang ke pulau Nauw dan amat terkesan dan tergugah imanya, namun terkesan patung-patung Yesus tersebut tidak diperhatikan sehingga.

"Lebih baik kita sepakat saja untuk melimpahkan tanggung jawab kepada jemaat GKI Silo Pulau Nauw masyarakat setempat yang mengelola, sambil menunggu kelanjutan pembangunannya tahun ini oleh Sinode GKI, karena cukup tinggi duta-duta Kristus yang sering berkunjung kesana," harap Ketua DPRD. [BintangPapua]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah