-->

Investor Asal Tiongkok akan Datang ke Papua untuk Bangun Smelter

KOTA JAYAPURA - Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Papua Bangun Manurung mengungkapkan bahwa investor asal Tiongkok akan segera datang ke Papua untuk menindaklanjuti ketertarikannya membangun pabrik pemurnian hasil tambang (smelter) di Papua.

"Dalam perencanaannya CEO Bao Dong Bin mewakili Felix Gold akan datang ke Papua untuk menindaklanjuti MoU, kita menunggu kedatangan mereka," ujar Bangun Manurung di Jayapura, Rabu.

Dalam kunjungan ke Tiongkok yang diikuti Gubernur Papua beserta empat Bupati, yakni Bupati Mimika, Bupati Paniai, Bupati Nduga dan Bupati Intan Jaya, SKPD terkait dan ketua DPR Papua, tutur Manurung, China Gold menyatakan minatnya untuk menyediakan dana pembangunan pabrik smalter yang akan ditopang oleh Bank of China.

"Mereka telah berminat, Gubernur bersama Bupati telah menandatangani MoU. Namun kesepakatannya masih bersifat umum, belum ada ikatan apapun akan tetapi ada kesepahaman antara Pemerintah Papua bersama Bupati dan pihak investor," ucapnya.

Pada prinsipnya, terang Manurung, Pemprov Papua terbuka kepada siapa yang benar-benar mempunyai niat berinvestasi dan merealisasikan investasi, namun MoU yang telah ditandatangani kedua belah pihak belum final karena masih ada pembahasan secara rinci.

"Masih ada masalah detail yang harus dibicarakan antara kedua belah pihak, namun kita belum ada kesepakatan secara final. Sebab masih ada hal-hal perlu dibahas secara mendetail," imbuhnya.

Ditegaskan Manurung, kini Pemprov membuka diri bagi siapa saja yang berminat berinvestasi, karena untuk membangun smelter ini tidak mudah, dalam hal pembiayaan dan masalah margin dan juga kemampuan pendanaan.

"Ini juga tidak mudah, karena dana yang dibutuhkan sekitar 1 miliar dolar anggaran dibutuhkan untuk membangun smelter," ucapnya.

Kedatangan investor asal Tiongkok tersebut, sambungnya, bertujuan untuk melakukan survei dan Pemprov tidak dalam posisi hanya menunggu saja, tetapi akan terus melihat progresnya untuk merealisasikan pembangunan smelter ini.

"Mengingat masa jabatan Gubernur yang tinggal tahun, pemprov Papua tidak menunggu saja. Kita akan melihat progres keseriusan mereka `felix gold` ini untuk merealisasikan pembangunan smelter. Akan ada tahapan pembicaraan awal dan tetapi kita mempunyai target yang akan kita susun, jika dalam rentang waktu tidak pembicaraan kesepakatan lebih lanjut tentu siapa saja bisa berinvestasi membangun smelter di Papua, tidak menutup kemungkinan pihak-pihak yang tahun lalu ingin membangun smelter," bebernya. [Antara]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah