-->

Rudolf Rodja Nilai ada Kelompok Tertentu yang Manfaatkan Insiden Penyerangan BTN Organda

KOTA JAYAPURA - Wakil Kepolisian Daerah (Wakapolda) Papua, Brigadir Jenderal Polisi Rudolf Albert Rodja menilai ada kelompok-kelompok tak bertanggung jawab yang ingin memanfaatkan kasus penyerangan di Perumahan BTN Organda, Kelurahan Hedam, Distrik Heram, Kota Jayapura pada Selasa (8/6) lalu.

“Saya melihat ada kelompok-kelompok lain yang ingin memanfaatkan kasus Organda dan memperkeruhnya. Maka itu saya minta adik-adik mahasiswa maupun para tokoh masyarakat tidak terpancing dengan isu-isu yang dibuat-buat kelompok tersebut,” kata Rudolf dihadapan para Tokoh Masyarakat Pegunungan maupun Maluku di Polsek Abepura, Rabu (10/6).

Wakapolda juga meminta kepada seluruh masyarakat agar tidak main hakim dalam penyelesaian kasus Organda. Pihaknya juga meminta agar masyarakat mempercayakan sepenuhnya penanganan kasus tersebut ke pihak berwajib.

“Saya sudah perintahkan Kapolres maupun Kasat Brimob untuk menjaga dua kelompok masyarakat, agar merasa nyaman dalam beraktivitas. Namun, saya ingin meminta keyakinan para tokoh masyarakat agar jangan ada yang percaya provokasi dari luar,” pinta Rudolf.

Mengenai dua korban bentrokan dari kedua pihak, Wakapolda akan memindahkan kedua korban luka tersebut di Rumah Sakit Bhayangkara, agar cepat sembuh dan pulih dari luka-lukanya.

“Jadi tidak hanya korban yang di Organda, tapi semuanya yang menjadi korban,” tuturnya.

Menanggapi penegasan Wakapolda soal pengamanan dua kelompok masyarakat, Kepala Suku Pegunungan Tengah Rayon Dok V David Siep meminta aparat jangan berkeliaran di lingkungan masyarakat secara mencolok apalagi dengan membawa senjata, karena dikhawatirkan membuat rasa takut anak-anak. [PasifikPos]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah