-->

Marinus Yaung Nilai Terdaftarnya ULMWP di MSG Naikkan Posisi Tawar dengan Jakarta

KOTA JAYAPURA – Pengamat Hukum Internasional, Sosial Politik dan HAM FISIP Uncen Jayapura, Marinus Yaung, menyampaikan terima kasih kepada semua orang Papua yang tidak merayakan hari kemerdekaan Papua pada 1 Juli 2015 lalu.

Baginya itu penting, karena semua rakyat Papua harus menjaga momentum kemenangan politik dan diplomasi internasional yang sudah diperoleh di Konferensi Tingkat Tinggi MSG di Honiara, Kepulauan Salomon akhir Juni 2015.

Dengan terdaftarnya Papua kedalam keluarga MSG, tentunya simpati dan dukungan internasional terhadap perjuangan Papua harus dirawat dengan baik oleh semua orang Papua. Kemenangan politik di Honiara bisa terjadi karena dunia internasional melihat bahwa kelompok perlawanan Papua dalam negeri sudah bersatu di bawah payung ULMWP.

“Saya lihat tidak ada lagi faksi-faksi dalam OPM. Selama puluhan tahun diplomasi internasional soal Papua gagal di forum internasional karena OPM tidak bersatu,” ungkapnya kepada Bintang Papua di kediamannya, Jumat, (3/7).

Karena itu tidak perlu ada lagi faksi-faksi peringatan 1 Juli lagi, karena akan menimbulkan opini lagi bahwa kelompok perlawanan dalam negeri belum bersatu. Masih ada kelompok 1 Juli, kelompok 1 Desember atau kelompok 29 Oktober. Hentikan semua bentuk kelompok faksi karena tidak menguntungkan bagi perjuangan untuk masa depan Papua yang jauh lebih baik.

Momentum kemenangan politik di MSG harus dijaga, karena keadaan ini telah menaikkan posisi tawar Papua dengan Pemerintah Pusat semakin kuat. Dimana kondisi sekarang ini Pemerintah Pusat sedang kelabakan dan merasa kecolongan dengan posisi Papua sebagai Observer dalam MSG, karena kedepan, keterlibatan MSG dalam menyelesaikan masalah Papua akan semakin menentukan. Masalah Papua akan memiliki dua panggung penyelesaian, yakni panggung Jakarta atau panggung MSG.

Ketika masalah Papua diselesaikan melalui panggung MSG, maka kedaulatan negara menjadi taruhannya. Tetapi ketika masalah Papua diselesaikan melalui panggung Jakarta, maka kekerasan dan militerisitik menjadi metode baku yang ditemukan dilapangan, akibatnya jatuhnya korban jiwa tidak terelakan.

“Pilihan pertama tentunya yang sangat diinginkan orang Papua, yakni masalah Papua dengan pemerintah pusat diselesaikan di panggung MSG,” katanya.

Jikalau sampai misalnya dialog nasional pemerintah dengan OPM juga dilihat MSG sebagai solusi terbaik penyelesaian masalah Papua, maka tidak menutup kemungkinan MSG akan memfasilitasi agenda dialog nasional pemerintah-OPM ke depannya. [BintangPapua]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah