-->

KONI Papua Datangkan Konsultan Atletik dari Jerman

KOTA JAYAPURA - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Papua mendatangkan konsultan atletik dari Jerman guna menambah strategi dan tekhnik tim Atletik Papua yang akan berlaga pada Pra PON dan PON XIX Bandung Jawa Barat. Demikian press release dari Humas KONI Hans Bisay yang diterima tabloidjubi.com pada Selasa (4/8/2015).

Menurut Hans Bisai konsultan dari Consultan Coach German Atlethic Federation yakni DR. H.P Thumm, tersebut sejak awal pekan ini telah memantau latihan yang dilakukan atlit dan para pelatih atletik Papua di lintasan lari Kompleks IPDN Papua, Buper Waena.

“Konsultan Jerman ini diundang resmi KONI Papua untuk memberikan advis, masukan untuk tim atletik Papua yang akan berlaga di Pra PON bulan September mendatang dan PON XIX Bandung Jawa Barat,”kata Hans Bisay di Lintasan Lari Kompleks IPDN Papua, Buper Waena.

Sementara itu Ule Latuhamina yang juga Anggota Satuan Tugas (Satgas) Papua Bangkit Prestasi KONI Papua itu mengatakan bahwa nantinya hasil pemantauan dari konsultan tersebut bakal dibahas dengan seluruh pelatih dan tim Satgas untuk mempertajam strategi dan tekhnik yang bakal dilakukan untuk mendorong prestasi atletik Papua. “2016,Konsultan Jerman ini akan tinggal di Papua untuk mendampingi tim atletik Papua hingga berlaga di PON Bandung. Kita harapkan target atletik akan tercapai bahkan terlampaui,”katanya

Menurut Latumahina, dari hasil komunikasinya dengan Mr. Thumm, pihaknya menyarankan untuk menyiapkan atlit usia dini untuk disiapkan pada PON 2020. Selain itu, tim Papua ked epan diminta mengikuti 40 nomor lomba didalam Atletik sehingga cabang ini benar-benar menjadi primadona bagi tanah Papua.

Sementara itu, Consultan Coach German Atlethic Federation DR. H.P Thumm disela-sela memantau latihan 32 atlit Atletik mengakui Papua memiliki talenta dan potensi atlit yang sangat baik. Oleh karena itu, dia berharap agar pelatihandan pendampingan terhadap atlit usia dini sangat dibutuhkan untuk menyiapkan atlit yang profesional.

Ditempat yang sama, Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) PASI Papua, Dominggus Lutrun, SPd mengaku bahwa pendampingan yang dilakukan konsultan asal Jerman itu sangat dibutuhkan bagi tim Atletik Papua. Pasalnya, pada PON XIX Bandung Jawa Barat, cabang atletik menjadi salah satu dari lima cabang yang diprioritaskan menyumbangkan medali bagi Provinsi Papua.

“Mr. Thuung bukan orang baru di Papua. Dia pernah datang ke Papua tahun 2003 atau 2004 dan bersama-sama dengan saya, kami melakukan penjaringan bakat dan hasilnya adalah kita mendapatkan atlit berbakat seperti Frangklin Burumi kemudian Prasetyo pelari gawang,”ujar Dominggus Lutrun. [Jubi]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah