-->

Dinas Kesehatan Tanam Pohon Kelor dan Buat Kolam Ikan di Mbua

KOTA JAYAPURA - Tim gabungan dari Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan Provinsi Papua, menanam pohon kelor dan membuat kolam ikan di Distrik Mbua, Kabupaten Nduga.

Penanaman pohon kelor dan pembuatan kolam ikan itu dilakukan ketika tim gabungan tersebut meninjau lokasi terkait upaya pemulihan penyakit pertusis di Distrik Mbua pada 28-31 Januari 2016.

Yamamoto Sasarari selaku koordinator tim pemulihan pertusis Mbua, di Jayapura, Kamis, mengemukakan, aktivitas yang dilakukan oleh tim gabungan itu lebih mengarah pada kegiatan pemulihan.

Selain pengobatan, upaya tersebut mengarah pada pelacakan kasus atau pencarian kasus pertusis.

"Di sana kami temukan ada beberapa kasus yang baru ditemukan antara lain ada kasus kekurangan gizi, audah juga kasus pertusis," katanya.

Kegiatan lain yang juga dilakukan oleh tim gabungan yaitu penyuluhan atau memberikan gambaran kepada masyarakat dengan membuat semacam sumur galian yang dapat diadopsi atau dimodifikasi oleh masyarakat.

Hal itu dimaksudkan agar air yang dibutuhkan oleh masyarakat cepat terjangkau atau ada pada setiap saat.

"Tim juga membuat kolam ikan percontohan karena di sini kami melihat suplai protein untuk anak-anak atau untuk masyarakat yang saat itu membutuhkan perkembangan dan pertumbuhan khususnya pada anak-anak hingga kini masih kurang," ujarnya.

Pada sesi berikutnya, diharapkan Dinas Kesehatan Provinsi Papua bisa membawa bibit ikan dan juga mungkin membawa sayur kangkung untuk bisa ditanam di kolam percontohan tersebut.

Jumlah kolam ikan yang dibuat oleh tim hanya satu karena itu hanya sebatas percontohan, sumur airnya juga satu.

Pada saat pembuatan kolam ikan dan sumur air, masyarakat di sekitar Distrik Mbua hadir untuk menyaksikan pembuatan kolam ikan dan sumber air.

"Satu hal lagi yang juga kami tim lakukan adalah mencoba menanam sayur kelor, kita ketahui bersama bahwa sayur kelor itu kandungan gizinya cukup bagus untuk pertumbuhan dan perkembangan anak," katanya.

Penanaman sayur kelor itu difokuskan di beberapa titik di Distrik Mbua. Pohon kelor yang ditanam ketika dia bisa tumbuh, bisa dikonsumsi oleh masyarakat setempat.

Kala itu, kata dia, penanaman kelor juga dihadiri dan disaksikan masyarakat Distrik Mbua.

"Lebih kurang tim berada di sana selama empat hari dan itu yang bisa dikerjakan, kami juga melakukan perjalanan dari Distrik Mbua sampai ke Distrik Ndal, itu cukup jauh, di samping daun adanya juga cukup berat," ujarnya.

Ia menambahkan, sejak itu Dinas Kesehatan Provinsi Papua hanya mengirimkan satu orang untuk menemani tim dari Kementerian Kesehatan.

Tim yang dikirim oleh Dinas Kesehatan Provinsi Papua terdiri dari satu orang lantaran baru saja mengirim tim ke Distrik Mbua yang terdiri dari satu orang dokter spesialis anak, seorang dokter spesialis penyakit dalam, satu orang tenaga laboratorium, tenaga perawat, juru imunisasi dan juga tenaga teknis imunisasi.

Distrik Mbua berstatus kejadian luar biasa (KLB) penyakit pertusis atau batuk rejan pada Oktober 2015. (antara)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah