-->

Lenis Kogoya Kunjungi Sekolah Pilot Asli Papua di Biak Numfor

BIAK (BIAK NUMFOR) - Staf khusus Presiden Joko Widodo, Lenis Kogoya, Sabtu, meninjau fasilitas sekolah pilot di kawasan bandara Frans Kaisiepo dan eks kantor Merpati Kabupaten Biak Numfor.

Fasilitas penunjang sekolah pilot yang menjadi perhatian, staf khusus Presiden Jokowi, Lenis Kogoya diantaranya ruang kelas, asrama, kantor administrasi serta hanggar tempat pesawat serta prasarana pendukung lainnya.

Sekolah pilot yang pertama dibuka di Papua merupakan kerja sama Mandiri Utama Flight Academy (MUFA) dan Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Provinsi Papua menjadi lembaga pencetak pilot orang asli Papua.

"Saya harapkan semua fasilitas sekolah pilot Biak dapat semua siap sehingga sekolah ini akan dioperasikan pada tahun 2016," ungkap staf khusus Presiden Jokowi, Lenis Logoya seusai meninjau sarana pendukung sekolah penerbangan Biak.

Ia mengakui, keberadaan sekolah pilot di Biak sangat istimewa karena akan menjadi lembaga pencetak tenaga ahli penerbangan khusus orang Papua.

Dia mengharapkan, manajemen PT Angkasa Pura 1 bandara Frans Kaisiepo dapat membantu penyiapan ruangan kelas siswa sekolah penerbangan sehingga dapat menunjang percepatan operasional sekolah pilot di wilayah Biak.

Peninjauan fasilitas sekolah pilot di areal kawasaan bandara Frans Kaiseipo staf khusus didampingi pelaksana tugas GM PT Angkasa Pura 1 cabang bandara Frans Kaisiepo Biak Irwan serta captain Herry, salah seorang instruktur sekolah penerbangan Biak.

Selesai mengunjungi bandara Frans Kaisiepo, rombongan staf khusus Presiden Lenis Kogoya meninjau sekretariat sementara Lembaga Musyawarah Adat di kompleks STIKIP serta mengunjungi Akadami Teknik Biak (antara)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah