-->

Djuli Mambaya Klaim Permainan Mafia di Pelabuhan Papua

KOTA JAYAPURA – Upaya Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Papua, Djuli Mambaya untuk membangun Papua mendapat tantangan berat. Banyaknya mafia-mafia yang ikut bermain menjadi salah satu kendala besar yang harus diberantas.

Salah satu sasaran permainan mafia adalah proses bongkar muat yang dilakukan dipelabuhan-pelabuhan kecil atau pelabuhan sungai yang langsung berhubungan dengan bandara penampung. Kasus ini sama halnya dengan yang terjadi di pelabuhan-pelabuhan besar lainnya yaitu waktu bongkar muat yang lebih dikenal dengan istilah Dwelling Time.

“Ya ini turunannya (mirip Dwelling Time, red),” jelas Djuli saat dikonfirmasi awak media, Senin (24/10).

Solusinya, lanjut pria Wakil Ketua Ikatan Keluarga Toraja Papua ini adalah dengan memperpanjang pelabuhannya. Pasalnya, dengan kondisi pelabuhan yang sekarang ini hanya mampu menampung satu kapal saja. Sementara kapal-kapal lain yang ini melakukan aktifitas terpaksa harus menunggu lama.

“Saya akan perpanjang pelabuhannya. Karena pelabuhannya pendek makanya dikuasai oleh satu kapal saja, kapal yang lain harus antri 3 sampai 4 minggu. Jadi yang kena tipu adalah pemilik kapal dan rakyat,” tegasnya.

Ia mengakui, apa yang dilakukannya saat ini belum dalam perencanaan. Demi kebaikan dan perbaikan, ia melihat langsung kelapangan apa yang perlu dikerjakan dan dibenahi. Akan tetapi, saat ini yang menjadi fokus adalah pelabuhan-pelabuhan kecil atau pelabuhan sungai yang menghubungkan dengan bandara penampung serta terminal tipe A (regional) di Kota Jayapura.

“Ini sudah berjalan tapi tertatih-tatih karena dipenuhi mafia. Mereka bermain harga. Kita lihat saja apa yang mesti dikerjakan demi kebaikan dan perbaikan,” tukasnya. (Fajar)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah