-->

Penataan Puskesmas di Kabupaten Lanny Jaya Masih Buruk

WAMENA (JAYAWIJAYA) - Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lanny Jaya, Provinsi Papua, Christian Sohilait mengakui penataan puskesmas di wilayah itu masih buruk sehingga harus segera dibenahi.

"Penataan puskesmas ini belum baik, misalnya dalam hal obat-obatan, kertas untuk isi obat puyer saja tidak ada, saya sudah turun lihat di puskesmas," kata Christian saat ditemui di Wamena, Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya, Sabtu.

Ia mengatakan sebagai tempat pelayanan kesehatan puskesmas harus menjadi tempat yang nyaman bagi warga yang berkunjung.

"Karena itu puskesmas yang ada di pinggir jalan (pusat kabupaten) harus mampu menjadi satelit atau mampu memancarkan standar pelayanan kepada puskesmas lain," katanya.

Ia mengimbau seluruh kepala puskesmas untuk menggerakkan staf agar rajin masuk kantor serta rutin membuat laporan perkembangan di puskesmas masing-masing.

"Hampir semua kepala puskesmas di Lanny Jaya adalah perempuan, mungkin ada tiga-empat orang saja yang laki-laki dan perempuan itu sedikit berbeda (baik) dalam laporan dibandingkan laki-laki, karena itu harus kepala puskesmas yang perempuan ini berbeda dari kepala puskesmas yang kemarin-kemarin," katanya.

Sebelumnya, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Wamena, Papua, Djamal Ardiansyah mengatakan dari 10 puskesmas yang ada di Lanny Jaya, hanya 60 persen saja yang melaporkan penggunaan dana BPJS Kesehatan.

"Hanya 60 persen saja yang lapor, itu pun bolong-bolong (tidak rutin)," katanya.

Tidak rutinnya laporan dari Puskesmas di Lanny Jaya, menurut dia, karena sulitnya akses transportasi dan BPJS telah memperkenalkan cara pengisian laporan yang dapat disampaikan dalam bentuk sistem atau internet guna mempermudah penyampaian data.

"Lanny Jaya merupakan kabupaten ke dua yang kami sosialisasi tentang sistem pengisian laporan supaya mereka tahu hak dan kewajiban sesuai yang diamanatkan undang-undang," katanya.

Laporan yang diminta oleh BPJS Kesehatan dari pemda melalui Puskesmas, kata dia lagi, tidaklah sulit oleh karena itu puskesmas tidak perlu ragu untuk menyampaikan data.

"Selama ini biaya-biaya yang kami bayarkan kepada puskesmas sudah digunakan, cuma belum ada laporan kepada kami tentang siapa yang sakit, nomor kartunya berapa, penyakitnya apa dan tanggal berapa pasien berobat, itu saja," katanya. (antara)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah