-->

Buntut Tewasnya Luther Magal, 2 Warga Irigasi Terluka Akibat Diserang Massa

 
TIMIKA (MIMIKA) - Aksi penyerangan yang dilakukan oleh sekelompok warga di area Irigasi, Jalan Hasanuddin, Kelurahan Pasar Sentral - Timika, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, mengakibatkan dua orang menjadi korban akibat terkena anak panah, Senin (3/4).

Korban merupakan warga Irigasi yang tidak mengetahui akar permasalahan. Saat ini kedua korban sedang menjalani perawatan di RSUD Mimika akibat sejumlah luka panah yang diderita.

Berikut identitas korban dan kerugian materil dari aksi penyerangan yang terjadi:

1.Lucas Lappu (36) warga Irigasi, Jalan Hasanuddin, merupakan supir taksi kota, mengalami luka terkena anak panah pada bagian dada sebelah kanan dan punggung sebelah kanan.

2.Sangkal (55) warga Irigasi, Jalan Hasanuddin, merupakan pekerja bangunan, mengalami luka terkena anak panah pada punggung belakang tembus dan bagian rusuk.

Sementara kerugian materil dialami Nurhadi (39) yang juga merupakan warga Irigasi. Dalam aksi penyerangan secara brutal tersebut juga dilakukan aksi penjarahan oleh oknum-oknum tertentu yang memanfaatkan momen itu. Korban Nurhadi mengalami kerugian berupa uang tunai sebesar Rp700 ribu.

Kerugian materil juga dialami warga Irigasi lainnya, yakni satu unit rumah permanen dan rumah makan turut dirusak massa, serta satu unit kendaraan roda empat milik korban Lucas Lappu. Penjarahan juga dilakukan pada sejumlah tempat usaha milik warga di sekitar area Irigasi hingga Pasar Sentral.

Pantauan Okezone di lapangan, saat ini aparat kepolisian masih berjaga-jaga di area Irigasi mengantisipasi adanya aksi penyerangan susulan.

Kapolres Mimika AKBP Victor D Mackbon yang turun langsung ke lokasi kejadian, menyambangi tempat berkumpulnya massa di kediaman salah satu tokoh masyarakat Amungme, Obaja Magal.

Disitu Kapolres memberikan imbauan kepada massa yang sempat melakukan penyerangan. Dalam imbauannya Kapolres menyampaikan agar massa yang merupakan masyarakat dari korban penganiayaan almarhum Luther Magal, agar dapat menahan diri dan tidak melakukan penyerangan susulan. Sebab, aksi penyerangan yang dilakukan dapat menimbulkan korban dari masyarakat lain yang tidak mengetahui akar permasalahan sebenarnya.

"Akibat dari aksi ini akhirnya masyarakat lain yang tidak tahu pokok persoalan yang menjadi korban," kata Kapolres saat bertemu tokoh Amungme di kediaman Obaja Magal.

Sebelumnya almarhum Luther Magal dianiaya empat orang warga disalah satu kontrakan samping rumahnya, Sabtu 1 April pekan kemarin. Dari kasus penganiayaan itulah membuat masyarakat korban marah dan tidak terima, sebab korban merupakan tokoh intelektual masyarakat Amungme. Akhirnya Aksi balas dendam dilakukan dengan cara melakukan aksi penyerangan secara brutal. (okezone)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah