-->

Enggartiasto Lukita Kirim Beras dan Gula ke Papua

Enggartiasto Lukita Kirim Beras dan Gula ke Papua
SURABAYA (JATIM) - Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita melepas secara simbolik pengiriman bahan pangan berupa beras dan gula dari Jawa Timur ke Papua dengan menggunakan enam kontainer, sebagai bagian dari pemerataan stok di daerah nonprodusen. Selain ke Papua bahan pangan ini dikirim pula ke Kalimantan Timur dan Nusa Tenggara Timur

"Pengiriman beras ini merupakan salah satu kegiatan rutin Bulog Jatim dalam rangka 'movement nasional' sebagai upaya pemerataan stok di daerah nonprodusen seperti Papua, NTT, dan Kalimantan," kata Kepala Perum Bulog Divre Jatim Usep Karyana di Surabaya, Rabu.

Usep yang ditemui saat mendampingi Mendag melepas pengiriman beras dan gula itu mengakui ketersediaan stok beras dan gula di Jatim sangat aman atau surplus hingga 11 bulan ke depan, atau melebihi stok standar yang biasanya hanya tiga bulan.

Sehingga, kata dia, perlu dilakukan pemerataan bahan pangan di berbagai daerah, tujuannya untuk menekan gejolak atau selisih harga yang cukup tinggi di beberapa daerah nonprodusen.

Usep mengatakan, total bahan makanan yang dirikimkan ke berbagai wilayah di Indonesia mencapai 66 ton beras dan 22 ton gula, dari total stok pada bulan April 2017 sebesar 531 ribu ton beras yang tersebar di 364 gudang Bulog Jawa Timur.

Sedangkan stok gula, kata Usep, tercatat sebesar 174 ribu ton yang dipastikan mencukupi kebutuhan masyarakat Jawa Timur.

"Besarnya suprlus ini mendorong Jawa Timur untuk menyuplai provinsi yang mengalami defisit bahan pangan. Di sisi lain, pemerintah bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) terus menggandeng distributor bahan pangan untuk menjamin kelancaran pasokan dan distribusi bahan pangan agar terjamin dengan harga yang stabil," tuturnya.

Sementara dalam pelepasan itu, Mendag didampingi Gubernur Jatim, Soekarwo dan perwakilan Bank Indonesia yang juga melakukan pelepasan beras dan gula.

"Beras yang dikirimkan nantinya digunakan untuk pemenuhan beras sejahtera (rastra), sedangkan gula untuk disalurkan ke distributor setempat yang selanjutnya dapat dijual di tingkat ecaran sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET)," ujar Enggartiasto. (antara/ foto:okezone)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah