-->

Hak Siar Kurang, Persipura dan Perseru Minta Keadilan dari PTLIB dan TVOne

 
JAKARTA  – Persipura Jayapura dan Perseru Serui meminta operator Liga 1, PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) dan pemegang hak siar TV One berlaku adil dalam pembagian siaran kompetisi sepak bola kasta tertinggi yang bakal bergulir 15 April 2017. Pasalnya, penayangan pertandingan menjadi salah satu indikator pemasukan dana tim menyusul keputusan tidak adanya hadiah di Liga 1.

Ketua Umum Persipura Benhur Tommy Manno mengatakan, keuntungan hak siar yang didapat timnya mengecewakan meski mereka tampil sebagai juara Indonesian Soccer Championship (ISC) A 2016. Namun, demi menjaga profesionalitas Persipura, ia menolak menyebut nominal pendapatan musim lalu.

“Pastinya jumlah yang kami terima dari hak siar sangat kurang. Padahal kami yang juara, harusnya operator dan pemegang hak siar punya kepedulian lebih kepada kami,” kata Benhur saat dihubungi Harian Nasional, Minggu (2/4).

Ya, sederet prestasi yang dibukukan Mutiara Hitam sepertinya tak cukup menggaet minat stasiun televisi untuk memberi prioritas tayangan kepada mereka. Persipura hanya beberapa kali mendapat jatah siaran langsung ketika bermain di kandangnya Stadion Mandala, Jayapura. Benhur berharap ada kebijakan pemerataan hak siar untuk musim ini.

“Jadi bukan klub-klub di Pulau Jawa saja yang disiarkan, tim lain di luar Jawa juga ingin disiarkan langsung yang bukan cuma satu atau dua pertandingan,” jelasnya.

Musim lalu, pembagian hak siar terkesan timpang dan menimbulkan anggapan adanya monopoli hak siar. Tercatat, dua klub yang mendominasi siaran prime time yaitu Persib Bandung dan Arema Cronus (sekarang Arema FC). Persib bahkan hanya sekali tampil di luar prime time atau pukul 14.00 WIB, kala bertandang ke markas Perseru Serui, Stadion Marora.

Padahal, keuntungan siaran yang diterima klub tak lepas dari waktu penayangan pertandingan. Tim-tim yang bertanding pada prime time, sudah pasti memiliki keuntungan lebih besar ketimbang mereka yang berlaga di luar jam tersebut.

Kapten Perseru Arthur Bonai berharap, stasiun televisi bisa mengirimkan tim khusus untuk menetap selama satu musim. Hal ini guna menyiasati biaya operasional yang dikeluarkan pemegang hak siar karena letak geografis markas mereka yang cukup terpencil.

“Kami sadar biaya operasional stasiun televisi lebih mahal bila menyiarkan tim kami. Sebaiknya ada yang khusus menetap di sini (Serui) untuk satu musim. Kami memahami stadion kami sulit dijangkau, tapi semoga ada solusi terbaik untuk masalah ini,” ujar Arthur.

Sementara itu, Direktur Kompetisi PT LIB Ratu Tisha Destria berjanji akan melakukan pemerataan hak siar. “Kami tidak memihak klub mana pun, di sini juga tidak ada yang namanya monopoli hak siar. Kami berusaha semaksimal mungkin agar semua klub mendapat porsi sama dalam pembagian hak siar,” kata Ratu.

Ratu juga menjelaskan bahwa pembagian hak siar juga bersarkan prestasi dan nilai jual klub. Dalam hal ini, ia meminta semua klub mulai gencar berpromosi guna terus meningkatkan pamor.

“Kalau ada tim yang bekerja keras mengejar prestasi dan promosi, tak adil jika tidak diberikan semacam privilage. Tahun lalu (di ISC A), Persipura juga lumayan banyak disiarkan langsung, walaupun itu laga tandang. Itu tandanya kami tetap berikan kesempatan,” jelas Ratu. (harnas.co)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah