-->

UP2KP Turunkan Tim Pelayan Kesehatan ke Suku Korowai

 
KOTA JAYAPURA  -Direktur Unit Percepatan Pembangunan Kesehatan Papua (UP2KP) Agustinus Rarap akan menurunkan tim untuk memberikan pelayanan kesehatan ke wilayah Suku Korowai yang hidup di lokasi terpencil di Papua.

"Kami sudah bertemu perwakilan Komunitas Peduli Kemanusiaan Daerah Terpencil Papua setelah sebelumnya bersurat secara resmi, oleh karena itu kami akan bentuk tim dan turun ke lapangan segera," kata Agustinus di Jayapura, Selasa.

Saat ini, ia mengatakan pihaknya tengah mengawal dan menindaklanjuti sejumlah keluhan pelayanan kesehatan yang diterima dalam sebelum terakhir. Kasus yang paling menyita perhatian ialah kasus kesehatan masyarakat Suku Korowai yang hidup di lokasi terpencil dan nyaris tidak mendapat pelayanan kesehatan.

"Suku ini kan ada di beberapa wilayah perbatasan seperti Yahukimo, Mappi, Bovendigoel dan Asmat. Saya minta pemerintah kabupaten di wilayah ini tidak saling lempar tanggung jawab," ujar dia.

Agustinus mengatakan bahwa sekalipun dana operasional UP2KP 2017 belum diterima, sebagai lembaga pengawal pelayanan kesehatan di Provinsi Papua yang dibentuk langsung oleh Guberbur Lukas Enembe, pihaknya akan tetap fokus memfasilitasi dan mendorong penyelesaian masalah ini.

Meski demikian, ia berharap publik dapat melihat secara murni kasus ini dari sisi kesehatan semata tanpa disusupi kepentingan politik.

Kepala Dinas Kesehatan Papua Aloisius Giyai saat dikonfirmasi mengatakan khusus untuk kasus Korowai pihaknya tidak lepas tangan. Dinas Kesehatan akan mengirim tim survei dan tim tanggap darurat medis pekan depan ke wilayah Suku Korowai.

Sementara untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan berkelanjutan, mulai Mei 2017, Dinas Kesehatan Papua juga akan menempatkan Tim Satgas Kijang dan Terapung ke wilayah Suku Korowai.

Sebelumnya, pada Rabu (29/3), puluhan mahasiswa berunjuk rasa di Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Papua dan Gedung DPRP, dengan agenda meminta pemerintah peduli pada urusan kesehatan suku Korowai yang hidup terpencil di pedalaman.

"Setiap tahun ada sekitar 60 orang meninggal dari suku Korowai akibat sakit yang tidak pernah mendapat pelayanan kesehatan," kata Ketua Tim Peduli Kesehatan dan Pendidikan (TPKP) Rimba Papua Norberd Kemi Bobiin saat berdemo di kantor Dinas Kesehatan Provinsi Papua di Jayapura. (antara)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah