-->

Umat Katolik Raja Ampat Tandai Perayaan Kamis Putih dengan Penuh Hikmat

Umat Katolik Raja Ampat Tandai Perayaan Kamis Putih dengan Penuh Hikmat.lelemuku.com.jpg

WAISAI, LELEMUKU.COM - Umat Katolik memasuki tri hari suci Kamis (14/4/2022). Dalam tradisi liturgi Gereja Katolik, Hari Kamis Putih ditandai perayaan Ekaristi mengenang Yesus mengadakan perjamuan terakhir bersama murid-muridNya.

Di Waisai, Ibukota Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat Umat Katolik merayakan Hari Kamis Putih dimulai pukul 19.00 WIT di gereja yang terletak di Kompleks Perumahan 100, Kelurahan Waisai, Ibukota Kabupaten Raja Ampat.

Perayaan Ekaristi yang dipimpin Pastor Aleks  Ate, Pr dan dihadiri ratusan umat Katolik Raja Ampat tersebut berlangsung aman dan hikmat.

Selain upacara perjamuan, perayaan Kamis Putih juga ditandai upacara pembasuhan kaki. Pada acara ini, Pastor Aleks membasuh kaki dua belas perwakilan umat Katolik. Upacara ini untuk mengenang Yesus yang membasuh kaki kedua belas  muridNya.

Pastor Aleks dalam kotbahnya menjelaskan perayaan perjamuan pada Kamis Putih menjelang Yesus Wafat disalib berawal dari tradisi Bangsa Israel yang mengadakan perjamuan paskah setelah mereka keluar dari perbudakan di Mesir.

Tetapi juga kata Pastor Aleks, perjamuan malam Kamis Putih untuk mengenang Yesus yang mengadakan perjamuan terakhir bersama murid-muridNya sebelum diriNya ditangkap.

"Perjamuan paskah dalam Kitab Suci Perjanjian Lama menandakan Bangsa Israel keluar dari perbudakan Mesir. Sementara perjamuan paskah dalam Kitab Suci Perjanjian Baru  sesungguhnya mengenangkan Yesus yang mengadakan perjamuan terakhir bersama murid-muridNya," ujar Pastor Aleks.

Dikatakannya, perjamuan itu sebagai  ungkapan persaudaraan. Dalam perjamuan paskah umat Katolik menjadi anggota dan keluarga Allah.

Sementara terkait upacara pembasuhan kaki, Pastor Aleks mengatakan untuk mengenang  Yesus yang membasuh kaki murid-muridNya.

Disitu katanya, nampak jelas keteladanan Yesus yang siap melayani dan mencintai sesama dengan sungguh-sungguh. Umat Katolik kata Pastor Alek,  perlu mewartakan dan melanjutkan karya Yesus tentang kebaikan, cinta kasih dan siap melayani sesama.

"Jangan setelah pulang gereja ketemu orang dengan muka tembok (muka marah, red) tetapi tunjukkan wajah yang ramah, smile  dan penuh cinta," ujar Pastor Aleks menutup kotbahnya. (InfoPublik)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah