-->

Wahana Bermain Water Park di Papua Trade Centre (PTC) Entrop Makan Korban

ENTROP (KOTA JAYAPURA) - Seorang pelajar bernama, Ardiansyah (13) ditemukan tewas di wahana bermain Water Park kompleks PTC Entrop, Minggu (14/12/2014) siang. Di tubuh korban ditemukan luka lebam dari atas pusar hingga dada.

Kapolsek Jayapura Selatan, Komisaris Polisi Yuvenalis Takamully ketika dikonfirmasi wartawan membenarkan kejadian itu. Hanya saja, pihaknya belum bisa menyimpulkan penyebab kematian pelajar berusia 13 tahun tersebut.

“Berdasarkan pemeriksaan luar ditemukan luka lebam pada dada korban,” ucapnya.

Kapolsek menjelaskan, kejadian ini bermula adanya laporan orang tenggelam  di Water Park milik Bintang Mas, sekitar pukul 13.15 WIT. Setibanya di TKP,  petugas mendapati korban sudah berada posisi telungkup di lantai kolam.

“Jadi saat itu, anggota datang,namun  korban sudah ditolong dan diletakkan dipinggir kolam. Dengan kondisi sudah tidak bernyawa, makanya anggota langsung membawa korban ke Rumah Sakit Angkatan Laut untuk memastikannya,” jelas Kapolsek.

Menurut Kapolsek, Berdasarkan hasil pemeriksaan luar ditubuh korban, ditemukan luka lebam dari atas pusar sampai dada korban.  Namun, hasil pemeriksaan dari luar tersebut tidak bisa menjadi acuan untuk menarik kesimpulan penyebab kematian korban.

Sampai dengan saat ini, kata Kapolsek, pihaknya sudah berkoordinasi dengan kedua orang tua korban dan keluarganya untuk proses otopsi, namun mereka menolak.

“Kami dari pihak kepolisian menghendaki jenasah korban di otopsi untuk mengetahui secara medis penyebab kematian. Kalau hanya berdasarkan pemeriksaan luar, tidak bisa disimpulkan penyebab kematiannya. Kami sudah meminta pihak keluarga membuat pernyataan penolakan otopsi, sehinga ke-depannya tidak menjadi masalah,” tegasnya.

Kapolsek menegaskan, saat ini pihaknya masih memintai keterangan tiga orang saksi, termasuk orang yang kali pertama memberikan pertolongan terhadap korban. Manager Water Park atas nama Waruf juga dimintai keterangan terkait peristiwa itu.

“Kami masih mencari informasi terhadap saksi-saksi yang mengenal korban disekitar kejadian. Kami juga tengah memintai keterangan tiga orang saksi, baik Manager Water Park maupun saksi yang memberikan pertolongan pertama terhadap korban. Ada 3 orang saksi saat ini,” jelasnya.

Dari Informasi Manager Water Park, jelas Kapolsek, Water Park belum dibuka untuk umum, melainkan hanya dikhususkan untuk para karyawan Bintang Mas. Namun, diakui Kapolsek, saat kejadian banyak keluarga karyawan Bintang Mas yang mandi disekitar lokasi.

“Jadi sejauh mana, kita akan telusuri lagi. Yang jelas, saat kejadian memang ramai orang mandi, hanya korban dengan siapa, masih kita telusuri. Nah memang ibu kandung tengah jualan di area Water Park,” ungkap dia.

Menurut penuturan saksi yang kali pertama memberikan pertolongan, Muhammad Rifai, papar Kapolsek,  korban ditemukan berada didasar kolam sedalam 1 meter. Saat ditemukan korban dalam posisi telungkup didasar kolam.

 “Kolamnya sedalam 1 meter, nah pada saat itu saksi sempat memberikan pertolongan dengan memompa dada korban, namun tidak ada air yang keluar dari mulutnya. Kondisi perut juga tidak kembung, ini yang masih kami dalami lagi,” tandasnya.[PapuaPos]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah