-->

Persipura Nilai Kemenpora dan BOPI Putar Balikkan Fakta

KOTA JAYAPURA – Ketua Umum Persipura Jayapura, Benhur Tommy Mano, mengungkapkan, pihaknya sudah mengajukan surat permohonan rekomendasi pertandingan 16 besar AFC Cup 2015 sejak 21 Mei 2015. Oleh karena itu, ia mengaku tidak setuju jika Persipura dianggap terlambat mengajukan surat permohonan tersebut.

Persipura terancam batal mengikuti 16 besar AFC Cup 2015 lantaran Pahang FA, menolak bertanding setelah empat pemain asing mereka tidak mendapat visa untuk bertanding di Stadion Mandala, Jayapura, Selasa (26/5). Keempat pemain itu adalah Dickson Nwakaeme asal Nigeria, Matias Ruben Conti (Argentina), Zesh Rehman (Pakistan), dan Domion Delano Stewart (Jamaika).

Pada Senin (25/5), Juru Bicara Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Gatot S Dewa Broto menyatakan, pihaknya tidak memiliki niat untuk mempersulit Persipura dan Persib Bandung yang bakal bermain di 16 besar AFC Cup 2015. Menurutnya, masalah tidak dikeluarkannya rekomendasi itu karena surat permohonan baru dikirim Persipura pada Sabtu (23/5).

"Permohonan bersamaan dibalas BOPI pada 22 Mei lalu. Persib mendapat surat rekomendasi lengkap, sementara Persipura mendapat surat balasan tanpa nomor Surat Keputusan (SK), tanpa tanda tangan dan tanggal berlakunya SK," jelas Benhur Tommy Mano yang ditemui di Jayapura, Selasa (26/5).

Mendapat surat tak lengkap, Benhur mengungkapkan, pihaknya kemudian kembali berkomunikasi dengan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) untuk mempertanyakan kelengkapan surat tersebut. Kemudian, menurutnya, pada 23 Mei, BOPI langsung mengirimkan surat balasan tertanggal 22 Mei.

Setelah mendapat surat rekomendasi dari BOPI, lanjut Benhur, manajemen Persipura langsung meneruskannya kepada pihak Dirjen Imigrasi. Namun, surat itu ditolak lantaran Dirjen Imigrasi sedang libur.

"Manajemen Persipura selalu berkomunikasi melalui surat menyurat, supaya kami punya bukti tertulis. Kalau BOPI dan pihak Kemenpora membantah silakan datang ke Jayapura, dan kami tunjukkan bukti-buktinya. Sekali lagi jangan pernah memutarbalikkan fakta," kata Benhur. [Kompas]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah