-->

Kebutuhan BBM Sehari di Wamena Capai 5000 Liter

KOTA JAYAPURA - Manajemen Pertamina Marketing Operation Region (MOR) VIII Maluku - Papua mengungkapkan kebutuhan BBM jenis pertalite di Wamena, Kabupaten Jaya Wijaya mencapai 5.000 liter/hari.

"Konsumsi pertalite di Wamena belum banyak, sempat 5.000 liter/hari," ujar General Manager Pertamina MOR VIII Eldi Hendry di Jayapura, Minggu.

Ia menyebut konsumsi pertalite di Wamena masih tergolong kecil bila dibandingkan julah keseluruhan di Maluku-Papua.

"Di MOR VIII konsumsi pertalite sudah 150 KL/hari, yang tertinggi di Jayapura sudah 40 KL/hari," katanya.

Eldi menjelaskan bnila untuk memperlancar distribusi pertalite yang jumlah konsumsinya terus meningkat, Pertamina telah menambah satu unit kapal pengangkut BBM jenis pertalite karena jumlah konsumsinya sudah semakin meningkat dan pemasarannya pun sudah semakin luas.

"Kapal kita tambah karena pemasaran pertalite juga sudah meluas sampai Merauke, Biak, Tobelo, Masehi dan Ternate. Sehingga kapal yang tadinya memiliki rute dari Ambon ke Jayapura harus dibagi ke depo-depo tersebut," ujarnya lagi.

"Penambahan kapal sekarang sudah berjalan, jadi ada penambahan satu kapal sehingga waktu tripnya jadi lebih pendek," sambungnya.

Ia mengakui bahwa akibat pertumbuhan konsumsi pertalite yang cukup tinggi di Jayapura, sempat beberapa kali terjadi kekosongan stok. Sehingga pihaknya pun segera mengambil langkah strategis untuk mengatasi hal tersebut.

"Memang sempat terjadi stock out tetapi itu lebih karena terjadi peningkatan konsumsi pertalite oleh masyarakat yang angkanya cukup siginifikan dan kita perlu penyesuai terkait suplai dan penambahan storage," katanya. (antara)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah