-->

PLN Dorong OAP Operasikan PLTU Holtekamp

KOTA JAYAPURA - Manajemen PLN Wilayah Papua dan Papua Barat (WP2B) mendorong orang asli Papua yang telah bekerja di perusahaan tersebut untuk bisa mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Houltekamp yang kini masih dalam proses pengerjaan.

"Ini bagian dari transfer knowledge, sehingga nantinya anak-anak Papua siap dan mampu mengoperasikan PLTU Houltekamp ini. Ya, saat ini OAP yang bekerja di PLTU ini sudah 50 persen lebih," ujar Manager Sektor Papua dan Papua Barat Paul Kiring, di Jayapura, Minggu.

Ia menyebut setidaknya kini telah ada 25 orang asli Papua yang telah bekerja di PLTU Houltekamp. Bahkan, penerimaan pegawai di pembangkit tersebut, mencapai 75 persen nantinya, sementara itu, 25 persen adalah pimpinannya.

"Kita harapkan secepatnya terjadi transfer knowledge dan siap maka bisa dipindahkan ke tempat lain," kata dia.

Menurutnya PLN berupaya mengakomodir anak-anak asli Papua yang ditandai dengan MoU dengan Uncen Jayapura, dalam penerimaan mahasiswa kerjasama antara Uncen dan PLN.

"Bagi yang lolos penerimaan nanti akan kuliah sampai selesai, begitu selesai langsung kerja di PLN," ujar Paul.

Sebelumnya Manager Bidang Teknik PLN WP2B Edison Rajagukguk menjelaskan kini salah satu mesin pembangkit PLTU Holtekam tengah menjalani proses "individual test".

"Memang sedang pengujian, dalam artian masih proses individual test, tapi belum menghasilkan listrik, belum pengujian secara menyeluruh," ujarnya.

Ia bertutur PLN kini tengah mengusahakan agar mesin pembangkit PLTU Holtekam bisa segera menyuplai daya ke sistem kelistrikan Jayapura.

"Mudah-mudahan sebelum lebaran bisa di coba masuk ke jaringan, tapi masih bersifat sementara karena untuk memastikan kesinambungannya," kata dia. (antara)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah